Rabu, 05 Desember 2012

pelantikan Rektor Universitas Muhammaadiyah Gorontalo, 011212 at Gedung Kasmat Lahay
Kabupaten Gorontalo , Prov. Gorontalo
Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo M.Pd
Photo setelah event pelantikan Rektor UMG , berlangsung meriah, sederhana, penuh hikmah.

Rabu, 07 November 2012


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal     ( lebih dari 3 x ) serta perubahan dalam isi. Dan konsistensi. Hal ini biasanya dihubungkan dengan dorongan ketidaknyamanan perineal, inkontinensia, atau kombinasi dari factor – factor ini. Adanya kondisi yang meyebabkan perubahan pada sekresi usus, absorbsimukosal, atau motilitas dapat  menimbulkan diare.
            Diare dapat bersifat akut maupun kronik, ini dapat diklasifikasikan dalam volume tinggi, volume rendah, sekresi, osmotic, atau campuan. Diare dengan volume banyak, terjadi bila terdapat lebih dari 1 liter feses cair yang dihasilkan perhari. Daire dengan volume sedikit terjadio bila terdapat kurang dari 1 liter feses  cair yang dihasilkan perhari.
            Daire dapat disebabkan oleh  obat – obatan tertentu ( penggunaan hormon tyroid, pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi, dan antasida), pemberian makanan perselang, gangguan metabolic, dan endokrin,  ( diabetes, Addison, tiroksikosis ). Serat proses infeksi virus, bakteri, disentri, sigellis dan keracunan makanan.
Proses penyakit lain yang dihubungkan dengan diare adalah gangguan nutrisi dan malabsorbsi      ( sindrom usus peka, colitis ulseratif, enteritis regional, dan penyakit seliaka ), sedisif spingter anal, sindrom zollinger, paralitik, dan obstruksi usus.

I.2. TUJUAN

1.                  mengetahui proses terjadinya diare
2.                  mengetahui asuhan keperawatan pada kasus diare.

 

 



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I PATOFISIOLOGI

            Diare sekresi biasanya diare dengan volume banyak disebabkan oleh peningkatan produksi dan sekresi air, serta elektrolit oleh mukosa usus, kedalam lumen usus.
            Diare osmotic terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh tekanan osmotic dari partikel yang tidak dapat diabsorsi sehingga reabsobsi air menjadi lamabat.
            Diare osmotic campuran disebabkan oleh pebingkatan kerja peristaltic dari usus, ( biasanya karena penyakit usus implamasi, dari kombinasi peningkatan sekresi atau penurunan absorbsi dalam usus).

II.II MANIFESTASI KLINIK

            Frekuensi defikasi meningkat bersamaan dengan meningkatnya kandungan cairan dalam feses. Pasien mengeluh kram perut, distensi, gemuruh usus ( borboringus ), anoreksia, dan haus. Kontraksi spamosik yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus dapat terjadi pada setiap defikasi.
            Diare dapat eksploratif atau bertahap dalam sifat dan awitan. Gejala yang berkaitan langsung dalam diare diantaranya adalah dehidrasi dan kelemahan.
            Feses berair adalah karakteristik dari penyakit usus  halus dan adanya mucus dan pus dalam feses menunjukkan adanyaenteritis inflamsi atau colitis.

II.III EVALUASI DIAGNOSTIK

            Apabila penyebab diare tidak terbuktikan maka tes diagnostik berikut harus dilakukan yaitu :
-                      hitung darah lengkap .
-                      sifat kimia .
-                      urinalisis.
-                      pemeriksaan feses rutin .
-                      pemeriksaan fese untuk infeksius atau parsit .
II.IV PENATALAKSANAAN
            Penatalaksanaan medis utama diarahkan peda pengendalian atau pengobatan penyakit dasar. Obat – obatan tertentu misalnya prednison dapat mengurangi beratnya diaere dan penyakit.
            Untuk diare ringan cairan oral dengan segera dotongkatkan dan glukosa oral serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehidrasi ringan.
II.V  KOMPLIKASI
   Kehilangan air dan elektrolit: dehidrasi, asidosis metabolik, hipoklasemia dan syok.
  Masalah gizi : maldigesti, malabsorbsi, kehilangan zat gizi langsung katabolisme.
   Aritmia jantung.




















BAB III

PROSES KEPERAWATAN


III.I Pengkajian
Riwayat kesehatan diambil untuk menidentifikasi awitan dan pola diare serta pola eliminasi  pasien sebelumnya, terapi obat obatan saat ini riwayat medis dan bedah terlebih dahulu, asupan diet harian, dan jadwal makan didiskusikan.
Laporan tentang pajanan terakhir terhadap penyakit akut atau perjalaann kearea geografis. Pasien juga ditanya tentang :
1.                       kram abdomen dan nyeri,
2.                       frekuensi, dan doromham pengeluaran feses, .
3.                       adanya feses cair atau berminyak,.
4.                       mucus,
5.                       pus,
6.                       dan darah dalam feses.
Pengkajian obyektif menyangkut :
1.                       penimbagan berat badan pasien,
2.                       hipotensi postural
3.                       takikardia
4.                       infeksi feses dalam hal konsistensi, bau dan warna
5.                       auskultasi abdomen menunjukkan adanya bising usus dan karakteristiknya.
6.                       Membaran mukosa dan kulit diinpeksi
7.                       Kulit perinial dinpeksi

III.II Diagnosa keperawatan
No
Data subyektif
Data obyektif
Kesimpulan
1.



2.



3.
§  Pasien mengatakan diare lebih dari 5 kali, konsistensi feses encer

§  Ps mengatakan lemas nafsu makan kurang


§  Ps mengatakan makan habis setengah porsi
§  Ps mengatakan sering terbangun di malam hari
§     Ps tampak pucat
§  Mukosa bibir kering

§     Ps tampak lemas
§  Perut tampak cekung

§  Ps tampak gelisah
§  Muka pucat
Kekurangan volume cairan


Gangguan kabutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Gangguan pola tidur
1.                  Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan tidak nafsu makan.
2.                  Gangguan pemenuhan cairan tubuh berhubungan dengan BAB yang terlalu encer.
3.                  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan diare yang ditandai dengan lemah.
4.                  Gangguan pola tidur dan istirahat berhubungan dengan diare.
5.                  Nyeri saat BAB berhubungan dengan diare.
III.III Perencanaan
TANGGAL
NO.DX
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
23-12-2005
1
Setelah pemgerian askep selama 2x 24 jam,pasien menjadi terpenuhi nutrisinya dengan criteria kondisi pasien menjadi lebih baik.
Berikan makanan yang bergizi dan tidak padat.
Dengan kita memberikan makanan yang bergizi dan tidak padat akan membantu pencernaan menjadi lebih mudah sehingga mempercepat penyerapan oleh pembuluh darah.

2
f Setelah memberikan askep selama 2x24 jam, pasien menjadi terpenuhi kebutuhan cairan elektrolitnya dengan criteria BAB tidak encer dan bibir tidak pecah-pecah lagi.
Berikan pasien minum air yang banyak(6-8 gelas/hari).
Dengan memberikan minum yang banyak dapat mengganti cairan tubuh yang hilang karena BAB yang terlalu encer.

3
Setelah kita melakukan tindakan selama 2x24 jam ,pasien bisa beraktivitas dengan baik dengan criteria aktivitas yang dilakukan bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Berikan makanan yang bergizi dan higienis serta tidak padat.
Dengan memberikan makanan yang bergizi dan higienis akan mempercepat kembalinya kondisi tubuh sehingga pasien bisa beraktivitas dengan baik.

4
Setelah melakukan tindakan selama 2x24 jam pasien bisa beristirahat dengan baik, dengan criteria tidur tidak terganggu t.u. pada malem hari.
Berikan obat diare.
Dengan pemberian obat diare , diare bisa menjadi reda sehingga pasien bisa tidur dan istirahat dengan tenang tidak terganggu oleh diare.

5
Setelah memberikan askep selama2x24 jam, pasien menjadi lancer BAB nya dan tidak mengalami nyeri pada saat BAB dengan criteria BAB hilang.
Berikan obat diare.
Dengan memberikan obat diare,BAB pasien menjadi lancar dan pasien menjadi tidak terganggu lagi dan tidak ada rasa nyeri saat BAB.
24-12-2005
1
Setelah pemgerian askep selama 2x 24 jam,pasien menjadi terpenuhi nutrisinya dengan criteria kondisi pasien menjadi lebih baik.
Berikan makanan yang bergizi dan tidak padat.
Dengan kita memberikan makanan yang bergizi dan tidak padat akan membantu pencernaan menjadi lebih mudah sehingga mempercepat penyerapan oleh pembuluh darah.

2
f Setelah memberikan askep selama 2x24 jam, pasien menjadi terpenuhi kebutuhan cairan elektrolitnya dengan criteria BAB tidak encer dan bibir tidak pecah-pecah lagi.
Berikan pasien minum air yang banyak(6-8 gelas/hari).
Dengan memberikan minum yang banyak dapat mengganti cairan tubuh yang hilang karena BAB yang terlalu encer.

3
Setelah kita melakukan tindakan selama 2x24 jam ,pasien bisa beraktivitas dengan baik dengan criteria aktivitas yang dilakukan bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Berikan makanan yang bergizi dan higienis serta tidak padat.
Dengan memberikan makanan yang bergizi dan higienis akan mempercepat kembalinya kondisi tubuh sehingga pasien bisa beraktivitas dengan baik.

4
Setelah melakukan tindakan selama 2x24 jam pasien bisa beristirahat dengan baik, dengan criteria tidur tidak terganggu t.u. pada malem hari.
Berikan obat diare.
Dengan pemberian obat diare , diare bisa menjadi reda sehingga pasien bisa tidur dan istirahat dengan tenang tidak terganggu oleh diare.

5
Setelah memberikan askep selama2x24 jam, pasien menjadi lancer BAB nya dan tidak mengalami nyeri pada saat BAB dengan criteria BAB hilang.
Berikan obat diare.
Dengan memberikan obat diare,BAB pasien menjadi lancar dan pasien menjadi tidak terganggu lagi dan tidak ada rasa nyeri saat BAB.

III.IV Implementasi
TANGGAL
JAM
NO.DX
TINDAKAN
RESPON
TT
23-12-2005
08.00
1 dan 3
Memberikan makan (nasi tim dengan lauk telor,tahu,temped an sayuran.
Pasien merasa senang dan merasa lebih baik setelah makan.dan rasa tidak nyaman diperut agak berkurang.


08.15
2
Memberikan pasien minum air putih 1-2 gelas.
Setelah pasien minum pasien merasa senang hausnya hilang dan merasa lega.


08.45
4 dan 5
Memberikan pasien minum obat diare.
Pasien merasa tidak nyaman saat minum obat diare tersebut .tapi setelah minum obat pasien kelihatan agak lebih baik.


12.00
1 dan 3
Memberikan pasien makan (nasi tim dengan lauk telor dan sayuran).
Pasien merasa tidak nyaman karena dia merasa di paksa untuk makan tetapi setelah makan pasien merasa lebih senang.


12.15
2
Memberikan pasien minum .
Pasien merasa senang, lega dan hausnya hilang.


12.45
4 dan 5
Memberikan pasien obat diare.
Pasien merasa tidak nyaman saat minum obat tetapi setelah minum pasien merasa lega.


15.00
1 dan 3
Memberikan makan (nasi tim lauk telor dan sayuran).
Pasien tampak senang dan laparnya hilang.


III.V Evaluasi
Hari/Tgl
Dx Keperawatan
Evaluasi
Minggu
25/12/05





Senin  
26/12/05






Selasa
27/12/05
DX I






DX II







DX III
S :  S :Ps mengatakan tidak diare lagi
      konsistensi lembek
O :  O :Ps tidak pucat, mukos bibir
      lembab
A :  A :Masalah teratasi
P :   P : -

S :   S: Ps mengatakan nafsu makan
        meningkat, makan habis satu porsi
O :  O:Ps tidak lemas lagi, perut buncit
A :  A: Masalah teratasi
P :   P: Pertahankan kondisi


S : Ps mengatakan dapat tidur
     dengan nyenyak, tidak pernah
     rasa khawatir dengan
     keadaannnya
O : Ps tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi





Bab IV Penutup
IV.I Kesimpulan
·      Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
·      Diare adalah kehilangan cairan dan elekrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
·      Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
·      Diare dapat disebabkan oleh infeksi baik virus maupun bakteri dan tanpa infeksi (non infeksi)
·      Pada Ps setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam ps mengatakan tidak diare lagi, semua masalah ps dapat teratasi.
IV.II Saran
Agar tetap menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, makan-makanan yang mengandung gizi tinggi, istirahat yang cukup. Menjaga kondisi tubuh agar tetap segar.