Sabtu, 11 Oktober 2014

MOMENT
Ririn Mohamad ( ID 8065348 )
Pertama Gabung di moment 09 10 2014

Cara Join Bisnis Moment!!

Masih Bingung dengan Bisnis Moment yang bisa menghasilkan Bonus Jutaan Rupiah / harinya ? Saya bantu menjelaskan semudah mungkin yah...

1. Sistem Bisnisnya adalah MGM : Member Get Member. Dimana untuk mengikuti ini, anda harus menjadi Member dulu & Membeli "TOKO" di PT Moment sebanyak minimal 1, maksimal 7
(Paketnya ada 1, 3 & 7 toko )

2. Dimana ketika anda mengajak 1 orang untuk gabung, anda berhak mendapat Bonus 125ribu.

3. Member yg anda bawa ini akan diletakkan di bawah anda, yang AKAN di simbolkan dengan Kaki sebelah Kiri / Kanan. Jadi jika anda membawa 2 orang : Maka Posisi Anda seperti Segitiga. Anda paling atas, Member anda di sebelah Bawah, Kanan & Kiri. Nah pasangan Kiri - Kanan anda membuat anda Dapat Bonus Lageee :G 125rebu..

4. Trus..Ada 3 Investasi Toko yg ditawarkan. 1, 3 & 7 Totko..

• Mendapat produk bebas pilih antara BioCell™ / GLUCOGEN™ / Moment Coffee / Moment Propolis
• Maksimum Bonus Pasangan : 10 - 15, tergantung Jumlah investasi toko yg diambil..

5. Penyusunan Member harus balance antara kaki kiri & kanan ya, supaya anda mendapat Bonus Pasangan / Pairing: 125ribu/ Pasangan..

» Nih Contoh Guampang untuk perhitungan Bonusnya :
• Anda Membawa orang baru untuk Gabung, misal 20 orang itu ambil paket Silver saja.. » 20orang x 125 ribu = 2,500,000
• Memasangkan Jumlah Member menjadi seimbang Kiri & Kanan dapat Perpasang @125ribu.
Piye Jika ada 10 pasang = 1,250,000 dunks..
• Maka bonus yang anda Terima : 2,500,000 + 1,250,000 : 3,750,000!!!!!

:$ Hmm...Padahal Itu MINIMAL Lho.. Momen Suka Bikin KEJUTAN Soalnya cinth!.. Dengan Memberi Bonus LEBIH dari yang kita hitung & bayangkan..=))

Hmm.. Jadi Tau kan? Kenapa Banyak Yang Pindah Haluan ke Momen Jaya, trus jadi Jutawan Dadakan?
Jadi Tau juga kan kenapa banyak Yang Ngiri ama Momen Jaya yang MELESAT KENCANG Menyejahterakan Semua Anggota-anggotanya..
*sampe banyak yang sirik & berusaha menjatuhkan.. Ga elegan banget euy!

Yuks Gabung,



MASIH BINGUNG????????
Ilustrasi :
Intan punya member A, dg si A join, brarti si A byr 100rb buat pendaftaran + beli produk 1.3jt (total awal join 1,4jt)
intan dpt komisi 125rb krn si A udah belanja 1.4jt pas awal join. Nanti misal si A mau belanja lagi 1.4jt, intan dpt komisi lagi 125rb dan si A dpt 1 titik nama lg A-2 dan maksimal sampai A-7
Klo si A belanja lagi, intan dpt lagi 125rb, dan muncul nama A-3, si A dpt bns pairing 125rb krn kaki dia imbang, (bentuk spt segitiga)

INTAN
/ \
/ \
/ \
A1. X
/ \
/ \
/ \
A2 A3

Intan dpt nya : bns sponsor dari A (3x125)
Bila X di sponsori oleh intan, brarti intan jg dpt bns sponsor atas pembelian oleh X dan bns pairing krn kakinya imbang (A1,X)
Klo titik di bawah X jg terisi, maka intan dpt bns pairing lg

Si A dptnya bns pairing 125rb krn kaki dia imbang sepasang (titik di A2 dan A3 keisi)


nah Ini produk...nyaaa!!



cara kerja dan manfaat produk ini lebih untuk ksehatan diskusiakan dengan saya...via sosial media ..atau face to face. Masih belum percaya dengan bisnis MOMENT???? Silahkan cek testimoni berikut







Kamis, 05 Desember 2013

ASKEP ARDS



ARDS  (Adult Respiratory Distress Syndrom)
Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
Fungsi utama pernapasan adalah untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel. Selain itu, sistem pernapasan melakukan fungsi non respirasi yaitu memelihara keseimbangan air dan panas tubuh, keseimbangan asam dan basa, meningkatkan aliran balik napas, mempertahankan tubuh dari invasi bahan asing, ekspresi emosi (tertawa, menangis, mengeluh).
Fisiologi pernapasan mencakup 3 proses utama yaitu:
1.      Ventilasi
Pergerakan udara antara alveoli dan atmosfer. Proses ventilasi meliputi pergerakan diafragma, perubahan tekanana transpulmonar, kompliens paru, dan tahanan jalan napas. Pada saat inspirasi, udara dari atmosfer masuk ke rongga thorax sehingga membuat rongga thorax/dada mengembang. Selama inspirasi, tekanan intra-alveolus lebih kecil daripada tekanan atmosfer. Dan pada saat ekspirasi udara keluar dari rongga thorax sehingga mengakibatkan rongga thorax turun/menguncup. Selama ekspirasi, tekanan intra-alveolus lebih besar daripada tekanan atmosfer. Sedangkan selama siklus pernapasan, tekanan intrapleura lebih rendah dari tekanan intra-alveolus atau negatif.
2.      Difusi
Pergerakan CO2 dan O2 antara alveoli dan kapiler.
3.      Transportasi
-          Pergerakan O2 dari alveoli ke sel-sel
-          Pergerakan CO2 dari sel-sel ke alveoli

Sistem pernapasan mencakup saluran pernapasan yang berjalan ke paru. Saluran pernapasan berawal dari
1.      saluran hidung (nasal) 
2.      tenggorokan(faring) 
3.       laring Ã trakea 
4.       bronkus Ã  bronkiolus 
5.       alveolus.
 Alveolus adalah kantung udara berdinding tipis, dapat mengembang, berbentuk seperti anggur yang terdapat di ujung percabangan saluran pernapasan. Dinding alveolus terdiri dari satu lapisan sel alveolus tipe 1 yang gepeng dan sel alveolus tipe 2. Sel alveolus tipe 2 mengeluarkan surfaktan paru, suatu kompleks fosfolipoprotein yang mempermudah pengembangan ekspansi paru. Di dalam lumen kantung udara juga terdapat makrofag alveolus untuk pertahanan tubuh.
Dinding alveolus terdapatpori-pori Kohn ukuran kecil yang memungkinkan aliran udara antara alveolus-alveolus yang berdekatan, suatu proses yang dikenal sebagai ventilasi kolateral. Terdapat kantung pleura yang memisahkan paru dari dinding dada.  Permukaan pleura ini mengeluarkan cairan intrapleura encer, yang membasahi permukaan pleura sewaktu kedua permukaan saling bergeser satu sama lain saat gerakan bernapas. Sehingga jika terjadi peradangan pada kantung pleura (pleuritis) maka akan menimbulkan rasa nyeri dan auskultasi napas friction rub.

Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah sistem saraf pusat, spinal cord, sistem kardiovaskuler dan darah, thorax dan pleura, system neuromuscular, dan jalan napas bagian atas.

















 KONSEP DASAR MEDIS
Definisi
ARDS ( adult respiratory distress syndrom)  syndrom gawat nafas akud dewasa adalah bentuk kasus gagal nafas yang di tandai dengan hipoksemia dan infiltrat yang menyebar kedua belah paru.
Etiologi
ARDS terjadi apabila paru terjadi cedera secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai proses misalnya
Secara langsung:
·         Aspirasi cairan lambung
·         Inhalasi asap yang berlebihan
·         Cedera dada yang langsung
·         Konsentrasi tinggi (Fio2 lebih 50% yang lama lebih dari 48 jam)

Secara tidak langsung
·         Syok hemorajik
·         Tranfusi darah yang banyak
Patofisologi
            Fase 1
·         Cedera mengurangi aliran darah normal ke dalam paru-paru . Trombosit mengadakan agresi dan melepaskan histamin (H) serotonin (S) serta bradikinin (B)
Fase 2
·         Substansi yang dilepaskan menimbulkan inflamasi dan kerusakan pada membran kapiler alveoli sehingga terjadi peningkatan permeabilitas kapiler kemudian cairan berpidah ke ruang interstisian. Membran kapiler alveolar dalam keadaan normal tidak mudah di tembus partikel –partikel tetapi dengan adanya cedera maka terjadi perubahan pada permeabilitas sehingga dapat di lalui cairan, sel darah merah, sel darah putih dan protein darah.
Fase 3
·         Permeabilitas kapiler meningkat dan terjadi kebocorn protein serta cairan sehingga meningkatkan tekanan osmotik dan menimbulkan edema paru.
Fase 4
·         Akan terjadi penurunan aliran darah dan cairan dalam alveoli akan merusak surfaktan dan merusak kemampuan sel untuk memproduksi lebih banyak surfaktan lagi. Kemudian terjadi kolaps alveoli yang merusak pertukaran gas
Fase 5
·         Oksigenasi akan mengalami kerusakan tetapi CO2 mudah melewati membran alveoli dan di buang keluar melalui ekspirasi. Kadar O2 dan CO2 darah rendah
Fase 6
·         Edema paru semakin bertambah parah dan inflamasi menimbulkan fibrosis. Pertukaran gas mengalami hambatan lebih lanjut.
Manifestasi klinik
Di tandai dengan adanya hipoksemia keregangan paru yang berkurang secara progresif, adanya dipsnea serta takipnea yang berat akibat hipoksemia dan bertambahnya kerja pernapasan yang disebabkan penurunan keregangan paru. Keragangan paru dan toraks yang normal secara bersamaan adalah sekitar 100 ml/cm H2O pada ARDS keregangan ini dapat turun hingga 15 -20 ml/cm H2O akibatnya timbul paru yang sukar berfentilasi.
Pemeriksaan penunjang
1.      Foto rontgent dada
2.      Pemeriksaan lab
3.      Radiogram dada
Pengobatan
                        Tergantung klien dan proses penyakitnya
1.      Pemberian inotropik agent (dopamine) fungsinya untuk meningkatkan curah jantung dan tekanan darah
2.      Antibiotik untuk mengatasi infeksi
3.      Kortikosteroid mengurangi respon inflamasi dan mempertahankan stabilitas membran paru
Komplikasi
            Infeksi paru dan abdomen merupakan komplikasi yang sering di jumpai. Adanya edema paru, hipoksia alveoli , penurunan surfaktan akan menurunkan daya tahan paru terhadap infeksi. Komlikasi yang sering terjadi adanya penurunan curah jantung, pneumotoraks dan pnemomedistium. Hasil positif pada pasien yang sembuh dari ARDS paling mungkin kemampuan tim kesehatan untuk melindungi paru dari kerusakan lebih lanjut selama periode pemberian dukungan hidup, pencegahan toksisitas O2 dan perhatian pada penurunan sepsis.

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN ARDS
Asuhan Keperawatan pada kasus Gawat Darurat dengan pasien yang mengalami ARDS
A.      PENGKAJIAN

1.      Identitas  pasien   
·         Nama                           : Ny .
·         Umur                           :
·         Jenis Kelamin              :
·         Status Perkawinan        :
·         Agama                         :
·         Suku                            :
2.      Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien untuk meminta bantuan pelayanan kesehatan adalah adanya gejala neurologis yaitu :
·          
·         Distres pernafasan akut ; takipnea, dispnea , pernafsan menggunakan otot aksesoris pernafasan dan sianosis sentral.
·         Batuk kering dan demam yang terjadi lebih dari beberapa jam sampai seharian.
·         Riwayat Keluhan Utama
P : Nyeri
Q : Terus menurus
R : seluruh persendian, dada, dan perut
S : 4 (0-5)
T : saat beraktivitas

3.      Riwayat kesehatan sekarang
·         Kaji apakah kline sebelum masuk rumah sakit memiliki riwayat penyakit yang sama ketika kline masuk rumah sakit
·         Riwayat kesehatan dahulu
Kaji apakah kline pernah menderita riwayat penyakit yang sama sebelumnya
·         Riwayat pemakaian obat-obatan



B.     PENGKAJIAN PRIMER
1.      Airway ( Jalan Napas)
·                  Jalan nafas tidak normal
·                  Terdenganr adanya bunyi nafas ronci
·                  Tidak ada jejas badan daerah dada
2.              Breathing
·                  Peningkatan frekuensi nafas
·                  Nafas dangakal dan cepat
·                  Kelemahan otot pernafasan
·                  Kesulitan bernafas (seanosis)
3.              Cirkulation
·                  Penurunan curah jantung : Gelisa, letargi, takikardia
·                  Sakit kepala
·                  Pingsan
·                  Berkeringan banyak
·                  Pusing
·                  Mata berkunang-kunang
·                  Berkeringat banyak
4.              Disability
·                   Dapat terjadi penurunan kesabaran
·                  Treage (merah)

C.           PENGKAJIAN SEKUNDER
Ø  Pengkajian fisik
·         B1 (Breath):
o   sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, batuk kering, ronkhi basah, krekelshalus di seluruh bidang paru, stridor, wheezing.
·         B2 (Blood):
o   pucat, sianosis (stadium lanjut), tekanan darah bisa normal ataumeningkat (terjadinya hipoksemia), hipotensi terjadi pada stadium lanjut(shock), takikardi biasa terjadi, bunyi jantung normal tanpa murmur ataugallop.
·         B3 (Brain):
o   kesadaran menurun (seperti bingung dan atau agitasi), tremor.
·         B4 (Bowel): -
·         B5 (Bladder): -
·         B6 (Bone):
o   kemerahan pada kulit punggung setelah beberapa hari dirawat.

a.              Pengelompokan data
·                  Data Subjejtif
¾          Klien mengeluh mudah lelah
¾          Klien mengatakan kurang mampu melakukan aktivitas
¾          Klien mengatakan ingin sempbuh dari penyakit
¾          Klien mengatakan takut akan kondisinya
¾          Klien mengatakan nafsu untuk makan kurang
¾          Klien mengatakn kesulitan untuk bernafas
¾          Klien mengatakan merasa sesak
·                  Data Objektif
¾          Peningkatan kerja nafas ( penggunaan otot pernafasan)
¾          Bunyi nafas mungkin ronci dan suara nafas bronkhial
¾          Nafas cepat
¾          Penurunan dan tidak seimbangnya ekspansi darah
¾          Adanya sputum encer, berbusa
¾          Ceanosis
¾          Ketakutan akan kematian
¾          Hipoksemia
¾          Hipotensi pada stadium lanjut
¾          Takikardi
¾          Kulit membran mukosa mungkin pucat atau dingin
¾          Klien nampak gelisa
¾          Kelemahan otot
¾          Mudah lelah saat beraktivitas

D.            DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      gangguan pertukaran gas
2.      ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelemahan otot-otot pernafasan
3.      Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebih




E.            RENPRA
NO
TGL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NOC
Nursing outcomes clasification
NIC
Nursing intervention classification
1
Diagnosa : gangguan pertukaran gas berhubungan dengan membran kapiler alveoli ( 00030)
Label: domain 3 eliminasi dan pertukaran
Kelas: 4 fungsi pernafasan
Definisi kelebihan atau kekurangan oksigenasi atau eliminasi karbondioksida di membran kapiler alveolar
Batasan   karakteristik :
Data Subyektif :
·         Dispnea
Data Obyektif :
·         sianosis
·         hipoksia
·         hipoksemia
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari
Diharapkan klien dapat merasakan kenyamanan.
Dengan criteria hasil
·      status pernafasan :pertukaran gas:pertukaran c02 dan o2 di alveoli untuk mempertahankan konfdentrasi gas darah alveoli
·  bantuan ventilasi bantuan ventilasi :meningkatkan pola pernafasan spontan yang optimal dalam memaksimalkan pertukaran o2 dan co2 dalam paru
2
Diagnosa : ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelemahan otot-otot pernafasan  ( 00032)
Label: domain 4 Aktivitas/istraha
Kelas: 4 respons kardiovaskular/pulmonal
Definisi :inspirasi dan/ atau ekspirasi  yang tidak memberi ventilasi yang adekuat.
Batasan   karakteristik :
Data Subyektif :
·         Dispnea
Data Obyektif :
·         Takipnea
·         Penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari
Diharapkan klien dapat merasakan kenyamanan.
Dengan criteria hasil
·      Status pernafasan : kepatenan jalan nafas :jalan nafas trakeobronkial bersih dan terbuka untuk pertukaran  gas
·      Status respirasi : ventilasi :pergerakan udara kedalam dan keluar paru

·  Manjmen jalan nafas :  mefasilitasi kepatenan jalan udara
·  Pengisapanjalannapas : mengeluarkan secret jalannapasdengancaramemasukankateterpengisapkedalamjalannapas oral atautrakeapasien
·  Bantuanventilasi:meningkatkanpolapernafasanspontal yang optimal sehinggamemaksimalkanpertukaranoksigendankarbondioksdadidalamparu
·   
3
Diagnosa : Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebih (00031)
Label: domain 11 keamanan /perlindungan.
Kelas: 2. Cedera fisik . cedera atau bahaya pada tubuh
Definisi : ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi saluran pernafasan guna mempertahankan jalan nafas yang bersih
Batasan   karakteristik :
Data Subyektif :
·         Dispnea
Data Obyektif :
·         Sputum berlebih

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari
Diharapkan klien dapat merasakan kenyamanan.
Dengan criteria hasil
·  Pengisapan jalan nafas mengeluarkan sekret dari jalan nafas dengan memasukan kateter pengisap jalan nafas oral dan atau trakea .
·  Pencegahan aspirasi : tindakan personal untuk mencegah masuknya cairan dan partikel padat kedalam paru
Status pernafasan ventilasi: pergerakan udara masuk dan keluar paru.
·  Manjmen jalan nafas :  mefasilitasi kepatenan jalan udara
·  Penganturan posisi: posisi pasien atau bagian tubuh pasien secara sengaja untuk memfasilitasi kesejatraan fisiologi dan psikologis.
Bantuanventilasi: meningkatkan pola nafas spontan yang optimal , yang memaksimalkan pertukaran oksigen dan carbon dioksigen dalam paru






















DAFTAR PUSTAKA

Krisanty , paula. (2009).
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.
Jakarta.Prof. Dr. Bakta, Made. I, SpSD(KHOM). (1999).
Gawat Darurat di bidang Penyakit Dalam.
Penerbit buku kedokteran. EGC. Jakarta .Carpenito,Lynda Juall. (2001).
Buku Saku Diagnosa Keperawatan .EGC. Jakarta.Hudak, Gall0. (1997).
Keperawatan Kritis. Pendekatan Holistik  .Ed.VI. Vol.I. EGC. Jakarta.http/:
Asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan ARDS
Kapitaselektakedokteran.fakultaskedokteran UI.jln salembaraya.jakarta(10430) jilid 2